Senin, 07 September 2015

Perkembangan media penyimpanan sekunder

Perkembangan Media Penyimpanan Sekunder (Secondary Storage)

Berbicara tentang dunia IT memang sangat menarik, karena perkembangannya yang sangat pesat khususnya pada hardware computer. Komputer dan hardware adalah satu hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Komputer pada dasarnya memiliki dua penyusun dasar yaitu hardware dan software. Sebelumnya saya akan menjelaskan defenisi hardware terlebih dahulu. Hardware atau perangkat keras adalah salah satu komponen dari komputer. Memiliki bagian-bagian yang salah satunya adalah storage device (penyimpanan sekunder), materi fisik tempat komputer menyimpan data, instruksi dan informasi. Sementara itu, software atau perangkat lunak adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah.

Pada kali ini saya akan menjelaskan tentang perkembangan hardware khususnya pada (secondary storage) media penyimpanan sekunder atau lebih dikenal dengan nama lain external storage. Sebagian besar komputer memiliki hirarki memori yang terdiri dari tiga level, yakni:

•Level Pertama: Register yang berada di dalam CPU (Central Procesing Unit)
•Level Kedua: Primary storage (executable memory), contohnya RAM (Random Access Memory)
•Level Ketiga: Secondary storage

Memori daripada CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu, alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan secondary memory / auxiliary memory atau backing storage.

Secara umum, primary storage atau media penyimpanan primer adalah memori internal komputer, yang memiliki kecepatan akses lebih tinggi dari memori sekunder, kapasitas kecil, dapat diakses langsung oleh CPU komputer dan harganya cukup mahal. Penggunaannya terbatas karena kendala harga dan juga masalah teknis dalam pengembangan memori utama yang sangat besar. Sedangkan secondary storage atau media penyimpanan sekunder, atau disebut memori eksternal komputer, memiliki fungsi utama sebagai penyimpanan program untuk masa yang akan datang dan sebagai media untuk menyimpan informasi dalam bentuk file.

Perkembangan media penyimpanan data sejak komputer tercipta berubah sangat signifikan. Hal ini dimulai dari ditemukannya punch card, sebuah lertas berforasi untuk menyimpan pola yang digunakan pada kain tahun 1725. Punch card dianggap tidak efisien setelah ditemukannya selectron tube pada tahun 1946. Selectron Tube terbesar berukuran 10 inci yang dapat menyimpan 4096 bits atau setara dengan 521 byte. Salah satu kegagalan Selectron Tube adalah harga satu buah tabung yang sangat mahal pada masa itu, sehingga umurnya tidak lama di pasaran. Selectron Tube berkembang menjadi magnetic tape hingga ditemukannya hard drive pertama oleh insinyur IBM, Reynold Johnson pada tanggal 13 September 1956. Hard drive ini menyimpan data 4,4 MB dengan harga yang sangat mahal pada saat itu.
Saat ini secondary storage yang sangat mudah kita jumpai adalah berbentuk media penyimpanan digital dimana hardware membutuhkan satu ruangan penuh, kemudian menuju ke hardware yang cukup untuk dimasukkan ke saku. Beberapa contoh secondary storage yang dalam sehari-harinya kita jumpai dan bahkan mungkin gunakan adalah CD (Compact Disc), DVD, flashdisk dan memori card. Di jaman ini, kita juga bisa menemukan media penyimpanan digital storage yang hadi tanpa bentuk fisik hardware yang nyata, yaitu clou storage. Perkembangan yang cepat membuat device ini semakin mobile dan semakin memudahkan para pengguna komputer dalam menyimpan maupun mengakses informasi yang ada didalamnya.

Media penyimpanan sekunder, sering disebut dengan memori eksternal komputer. Komputer menggunakan kanal input/output untuk mengakses media penyimpanan sekunder dan mentransfer data yang diinginkandengan menggunakan area intermediate di dalam memori internal atau media penyimpanan pimer. Memori eksternal tidak akan kehilangan datanya ketika device-nya dalam kondisi tidak menyala. Sifat ini disebut dengan isitilah non-volatile. Media penyimpanan sekunder juga biasanya diformat berdasarkan format file system, yang menyediakan keperluan abstraksi untuk mengorganisasikan data menjadi files dan directories, juga informasi tambahan (metadata) yang menjelaskan owner dari file-file tertentu, waktu akses, access permissions dan informasi lainnya.

Dari segi pengaksesan, terdapat dua jenis media penyimpanan sekunder, yaitu:
•Serial/Sequential Access Storage Device (SASD) adalah memori sekunder yang tidak dapat diakses secara langsung di posisinya. Pengaksesanna harus berurutan. Dibanding memori internal atau primer, kelebihannya adalah kapasitas data yang ditampung lebih besar dan harga per bit informasi yang dapat direkam lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah pada kecepatan yang lebih lambat. Contoh media jenis ini adalah magnetic tape, punch card dan paper tape.
•Direct Access Storage Device (DASD) adalah memori sekunder yang dapat diakses langsung di posisinya. Dibanding memori primer, jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan jenis SASD. Contohnya adalah magnectic disk, optical disk dan flash memory.

Kebutuhan storage diantara pengguna komputer bervariasi. Perorangan memiliki tipical kebutuhan storage yang jauh lebih kecil daripada user enterprise atau suatu organisasi. Sebagai contoh, seorang home user mungkin membutuhkan storage dengan kapasitas 320 GB (billion bytes) untuk menyimpan data-data seperti foto digital, appointment, schedule informasi kontak dan alamat, korespondensi seperti surat-menyurat, tax record dan web pages. Sementara sebuah organisasi mungkin memerlukan 50 PB (quardillion bytes), umumnya untuk menyimpan laporan-laporan, order dan invoice, vendor payment, data penggajian, data inventory, presentasi, quotations, kontrak, diagram, design, blue print, literatur marketing dan lainnya.

Pengaruh dari storage devices ini untuk segi perorangan ataupun organisasi sama besarnya. Hal ini bisa dilihat dari kemudahan kita dalam kehidupan sehari-hari dalam menyimpan data, menonton film dalam bentuk CD ataupun sejenisnya. Implikasinya bagi para pengguna komputer adalah semakin banyak data yang dapat disimpan, secara fisik tidak akan makan tempat dan data tersebut dapat dibawab oleh user kemanapun pergi (sangat mobile).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar